Thursday, June 11, 2020

Crime and Punishment by Fyodor Dostoyevsky // Kejahatan dan Hukuman.



"Meskipun dia punya keyakinan, dia akan tetap menderita karena kesalahannya. Itulah hukumannya; dan itu sama buruknya seperti penjara." 

Hukuman tidak hanya datang dalam bentuk vonis dari hakim, ia juga dilengkapi dalam bentuk rasa bersalah, dimana moralitas seseorang tersebut diadu sebagai hukuman akhir.

—Jika ia memiliki hati nurani maka ia akan menderita karena kesalahannya. Dihantui bayang-bayang rasa bersalah yang tak mudah hilang, terus mengikuti dirinya.

Secara pribadi, saya tidak bisa menolak untuk tidak bersimpati pada tokoh utama (pada awal cerita) dan pertengkarannya dengan iblis dalam diri, menjaga kewarasan diri. Berjuang dalam putus asa agar penampilan terlihat normal dan innocent meski berujung ia malah semakin lelah sekaligus berantakan. Selain itu, buku ini mengeksplorasi beberapa konsep yang memprovokasi pola pikir untuk merefleksikan ide-ide tersebut.

Saat mulai membaca, si karakter protagonis Raskolnikov (namanya susa bener) tampak selalu berada dalam kondisi pikiran yang meracau, namun tetap saja memiliki indera pengamatan yang peka, dan seiring berjalannya cerita kita juga melihat bagaimana dirinya memiliki empati yang sangat dalam pada sekitar—dunia yang penuh kemelaratan penderitaan. Dari hal tersebut inilah yang kemudian membuat muncul suatu pikiran pada dirinya bahwa untuk menyelamatkan dunia dari "Evil",

... jika melakukan pembunuhan pada seorang lintah darat yang merugikan banyak orang serta merasionalisasinya dengan premis bahwa satu perbuatan buruk dapat menghasilkan ratusan perbuatan baik,
.
maka tidak apa,
.
.
.
kan?

Hal yang paling saya sukai dari novel ini, tidak adanya tokoh yang benar-benar jahat maupun baik. Adapun tokoh antagonis ditampilkan secara elegan. Sebagai seorang penulis beraliran realis tentu tokoh-tokohnya pun realistis.

Dunia seringkali terasa terlalu abu-abu untuk dikotak-kotakkan menjadi hitam atau putih. Terlalu naif memang jika hanya hal tersebut yang menjadi pembeda, toh semua tidak hanya sebatas antara benar atau salah—baik atau jahat. Seperti pada kehidupan nyata, tidak ada orang yang benar-benar baik hati dan sempurna seperti tokoh protagonis kebanyakan. Setiap orang memiliki dua pasangan sisi yang terkesan berlawanan : baik sekaligus buruk.

Ya, karena kedua sisi berlawanan yang sangat manusiawi itu juga lah yang menjelaskan mengapa Raskolnikov mengalami pergulatan batin yang begitu hebatnya menyiksa sisi emosionalnya setelah melakukan pembunuhan. Karena sebenarnya ia adalah seorang pemuda baik, peka perasaannya, meskipun juga menjengkelkan. Ya, pria peka dan baik itu ternyata memilih melakukan pembunuhan.

"Pain and suffering are always inevitable for a broad consciousness and a deep heart. Truly great men, I think, must feel great sorrow in this world."

“The darker the night, the brighter the stars,
The deeper the grief, the closer is God!”

Ah such beautiful pessimism.

"If I am guilty, forgive me (though if I'm guilty, I cannot be forgiven)…I'll try to be both courageous and honest all my life, even though I'm a murderer. Perhaps you'll hear my name someday."

Seberapa banyak kita tahu tentang pengampunan? Bisakah itu didefinisikan? Apakah pengampunan dimaksudkan untuk "menghapus kesalahan tindakan tersebut"? Saya percaya bahwa pengampunan dapat membantu kita dalam menghadapi kesedihan dan rasa bersalah kita.

Tetapi bisakah seorang penjahat menjadi korban pada saat yang sama—yakni menjadi korban atas diri mereka sendiri. Apakah begitu mudah untuk menentukan sifat kejahatan? Saya tidak percaya bahwa semuanya itu hanya terbagi atas benar dan salah. Saya pribadi percaya bahwa pengampunan adalah manifestasi untuk membuat jiwa (pelaku) merasa damai, terhindar dari rasa bersalah pada korban.

The beauty of the human heart and mind is always dual, deadly and life-giving, poisonous and healing, grand and small. 

Crime and Punishment by Fyodor Dostoyevsky is an outstanding classic about the human essence, about our darkest and deepest impulses.

Berisikan suara gamblang dari masing-masing tokoh, studi tajam terhadap masyarakat, dan bagaimana secara ekstrim cinta dapat mereduksi kebencian dari seorang Raskolnikov,

—sekaligus menunjukkan bahwa pada akhirnya ternyata kesadaran batin kita sendirilah yang sesungguhnya menanggung hukuman yang jauh lebih besar daripada sistem hukum mana pun.

Anw, buku ini saya dapatkan dari @yakiniproject. Pertama kali saya membuka akun tersebut, saya disodorkan oleh berbagai pilihan buku yang dikurasi khusus oleh tim nya yang bisa dicek disini : (http://tinyurl.com/YAKINIVol1).

Proses kuratorial ini nggak dilakukan sembarangan, saya bisa lihat dari pilihan-pilihannya bahwa tim mereka sudah mencari informasi yang dalam untuk menentukan preferensi yang sesuai dengan selera masyarakat sekarang. 

(bonus poin bikin saya ngga repot musti browsing-browsing lagi untuk milih buku hhe hhe)

Goals yang dibawa @yakiniproject ini besar dan berjangka panjang, maka selain menghadirkan buku sebagai investasi diri, mereka juga hadir lewat berbagai aktivitas yang membantu orang-orang untuk membentuk identias dirinya dengan peningkatan literasi melalui infografis, webinar, maupun mading.

Apa aja proyeknya? Bisa banget cek @yakiniproject! Salah satu yang saya suka banget sih mading nya yang berisi submission tulisan berupa puisi/essay/cerpen.


Yok submit tulisan gaes. (; ・`ะด・´)








0 comments:

Post a Comment